Sabtu, 11 Juni 2022, 11 Dzulqaidah 1443H.
Sedekah Lintas Komunitas (SLK), yang dideklarasikan terbentuknya oleh para Ketua dan Pengurus beberapa Komunitas pada 4 Juni 2022,
di ruang VIP Masjid Raya Mujahidin, adalah organisasi yang menghimpun beberapa
komunitas yang sekretariat nya berada di
kawasan kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, dengan tujuan untuk bersama
sama bergerak melakukan silaturrahim dan berjamaah pula dalam melayani ummat,
agar semakin banyak ummat dan pondok pesantren yang bisa dijangkau oleh lintas
komunitas ini.
 |
Ikhwan Ruslianto, S.Kom.,M.Cs, Narasumber pada Mubes rencana pembentukan organisasi Sedekah Lintas Komunitas |
Jumát 10 Juni 2022, di media sosial whatshapp, Admin Sedekah
Lintas Komunitas, menyampaikan bahwa SLK, akan mengadakan kunjungan berbagi
kebahagiaan untuk para Muallaf di Desa Kuala Mandor A di Hulu Lintang Batang
Teluk Bakong Kampung Muallaf Jelau, yang akan dilaksanakan pada Sabtu 11 Juni
2022, titik kumpul di halaman Masjid Raya Mujahidin. Chat admin ini, ramai di tanggapi
positif oleh para anggota WAG ini, dengan harapan jika ada waktu bisa ikut
serta dalam perjalanan silaturrahim perdana dari Sedekah Lintas Komunitas ini.
 |
Ketua Panitia Ibu Betty Mantiko, bersama Ibu Rita M.Ali Pawedai, dan para peserta Mubes |
Sedekah Lintas Komunitas ini, yang usianya belum juga cukup sebulan, beberapa komunitas yang tergabung dalam SLK ini sepakat bahwa pada Sabtu 11 Juni 2022 untuk melakukan kunjungan berjamaah, menyasar kawasan yang belum banyak disentuh
oleh komunitas maupun personal pribadi lainnya. Dusun Karya Sejati RT.03/RW.09
Jelau Desa Kuala Mandor A Kecamatan Kuala Mandor B Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat, yang
menjadi lokasi pilihan Sedekah Lintas Komunitas untuk dikunjungi.
 |
Para Deklarator terbentuknya organisasi Sedekah Lintas Komunitas |
 |
Target kunjungan sebelum Ramadhan 1443H lalu |
Lembaga Sahabat Ummat, satu diantara puluhan komunitas sebagai Dekalarator terbentuk nya
Sedekah Lintas Komunitas, telah menjadikan daerah Dusun Karya Sejati Kampung Jelau
ini menjadi agenda kunjungan yang akan direalisasikan sebelum Bulan Ramadhan
1443H lalu, namun tertunda, karena ada personil Lembaga ini yang masih beraktifitas
di luar Provinsi Kalimantan Barat yaitu di Makassar.
Sabtu pagi di halaman parkir Masjid Raya Mujahidin, sebagai lokasi
titik kumpul dari anggota komunitas, mulai menampakkan aktifitas dengan
hadirnya kendaraan dari pengurus komunitas yang akan berangkat bersama-sama menuju lokasi kampung Muallaf Jelau. Dari pantauan di medsos Sedekah Lintas Komunitas,
para peserta yang terdiri dari berbagai komunitas, pada pukul 8.30 mulai
melakukan doa shafar, untuk selanjutnya bersama sama menuju Sekretariat Lembaga
Sahabat Ummat di jalan Parit Nomor Dua Gang Langsat I No. B8 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.
 |
Titik kumpul di halaman parkir Masjid Raya Mujahidin Pontianak |
 |
Doa Shafar sebelum berangkat |
Pukul 9.40, dari Sekretariat Lembaga Sahabat Ummat,
rombongan yang terdiri dari 4 buah mobil, bergerak menyusuri jalur trans
Kalimantan menuju ke arah Tayan, waktu menunjukkan pukul 11.28, rombongan tiba
pada suatu area simpang tiga, disisi kiri jalan terdapat bukit, yaitu bukit
jering. Di lokasi simpang tiga ini, di tepi jalan Bang Nurdin dan kawannya menunggu rombongan
Sedekah Lintas Komunitas dari Pontianak. Bang Nurdin lah yang akan memandu Tim SLK menuju lokasi
kampung Muallaf Jelau.
 |
Pindah kendaraan, naik motor bersama Nurdin |
Rasa ingin tahu tentang apa dan bagaimana kondisi
dan kedaan masyarakat di kampung Jelau, membuat semangat dan jiwa jurnalisme saya
bangkit, jiwa jurnalisme yang dibina saat masih bergelut di dunia kampus tahun
1980 di Makassar, lalu saya memutuskan untuk keluar
dan turun dari mobil untuk selanjutnya berpindah ke motor Bang Nurdin,
sementara kawan Nurdin menumpang di mobil ambulance. Berdua dengan Nurdin,
membuat saya bebas menggali informasi tentang keadaan Kampung Muallaf. Namun tidak
banyak info yang saya dapatkan, karena ternyata Nurdin bukan penduduk Jelau tapi
berdomisili di daerah Korek jembatan gantung.
 |
Naik turun menyusuri jalan di tepi bukti jering, yang basah dan licin. |
Iring iringan Kendaraan tim SLK bergerak keluar dari jalur
trans Kalimantan, ber belok kiri, menuju ke arah barat, menyusuri jalan yang
berlum beraspal hotmix, masih pengerasan, dan licin basah tersiram air hujan,
membuat kendaraan rombongan berjalan pelan, naik dan turun menyusuri tepi bukit
Jering . Pukul 11.40, rombongan tiba di Lokasi Dusun Karya Sejati RT.03/RW.09
Jelau Desa Kuala Mandor A Kecamatan Kuala Mandor B Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat, perjalanan yang berjarak 66 kilometer, dengan lama waktu tempuh sekitar 2 jam.
 |
Lokasi Kampung Muallaf Dusun Karya Sejati Jelau |
Pertama kali tiba di lokasi, mata langsung tertuju pada spanduk
berukuran besar menggantung dan menempel di sebatang pohon yang ada di sisi
sebelah kanan jalan, yang menginformasikan bahwa di lokasi ini akan dibangun
Masjid Muallaf Al Hidayah. Sekitar 50 meter di belakang spanduk, berdiri kokoh
bangunan berbentuk gazebo dengan ukuran 6 x 8 meter, tak berdinding berbentuk segi empat, yang
terbuat dari kayu, yang tiang-tiangnya sudah dibalut dengan cat yang di
dominasi warna kuning, diatapnya bertengger
kubah kecil terbuat metal, dan disisi kiri sebelah barat bangunan ini terdapat
satu tangki penampungan air berwarna oranye dengan kapasitas sekitar 750 liter.
 |
8 Komunitas, 4 buah mobil, 21 Personil, Anggota organisasi Sedekah Lintas Komunitas tiba di Kampung Muallaf Jelau |
Menurut Ustadz Muksin, awal berdirinya bangunan ini hanya
berukuran 4 x 2 meter, dan berfungsi sebagai tempat pertemuan, terutama bagi ibu ibu yang akan ikut taklim,
yasinan, ngaji Iqra bagi anak anak, yang selama dua tahun lamanya, kegiatan taklim,
yasinan, Shalawatan, ngaji Iqra bagi anak anak oleh Ustadz Muchsin dilakukan
dari pintu ke pintu.
Seiring berjalan nya waktu, penduduk muslim semakin bertambah, dengan adanya beberapa saudara kita yang dulu belum seakidah, sudah ber ikrar untuk bersahadat, dari jumlah penduduk sebanyak 96 KK, 25 KK diantaranya adalah Muslim. Animo masyarakat
Kampung Muallaf Jelau untuk belajar agama semakin meningkat, seperti mengikuti kegiatan taklim, shalawatan
dan yasinan, tentu membutuhkan pula sarana untuk aktifitas ibadah yang lebih
luas. Seorang tokoh masyarakat yang telah bersahadat mewaqafkan sebidang
tanahnya seluas 19 x 50 untuk dijadikan lokasi pembangunan Masjid. Ustadz Muhsin selaku pembina akidah,
dibantu oleh masyarkat, maka berdirilah bangunan yang amat sederhana, yang
berfungsi sebagai Masjid, dengan ukuran yang lebih besar 6 x 8 meter.  |
Bentuknya seperti Gazebo, awalnya, bangunan ini hanya berukuran 4 x 2, sekarang 6 x 8 meter, |
Masjid ini berada di lokasi tanah yang amat luas, disebelah
barat, utara dan timur masih di kelilingi oleh pepohonan yang amat rimbun
menghijau, disebelah selatan adalah lahan tanah kosong milik waqaf masjid yang
bersebelahan langsung dengan jalan perkampungan. Pembenahan utama yang segera
dilakukan pada area Masjid ini, adalah pembangunan toilet dan tempat berwudhu.
Penambahan tangki penampungan air. Untuk di dalam masjid dibutuhkan Tirai
pembatas jamaah perempuan, dan lemari tempat perlengkapan shalat, serta rak
buku untuk mushaf Al Qurán. Dan yang tak kalah pentingnya adalah ikhtiar agar
masjid ini bisa secepatnya berdinding.
 |
Anggota Sedekah Lintas Komunitas bersama Ustadz Muhsin |
Di
Masjid inilah, Bapak Ustadz Muksin bersama warga Kampung Muallaf Jelau menerima
rombongan Sedekah Lintas Komunitas, yang berjumlah 21 orang. Sebelum shalat
dhuhur, A.Gassing H.Djumain selaku anggota BLC Kalbar menyerahkan sound system
dan Mushaf Al Qurán yang merupakan waqaf dari Muhammad Saleh dan Mas
Haryadi dari komunitas BLC Kalbar, waqaf ini diterima langsung oleh Ustadz
Muhsin selaku pembina Akidah di kampung Muallaf ini. BLC Kalbar adalah Organisasi
yang tidak tergabung dalam Sedekah Lintas Komunitas, namun beberapa anggota dari organisasi
ini sering berpartisipasi pada kegiatan silaturrahim yang dilakukan oleh
Komunitas seperti Lembaga Sahabat Ummat maupun
Gerakan Peduli Anak Yatim GPAY Harapan hati.  |
Anggota BLC Kalbar, menyerahkan sound system dan Mushaf Al Qurán, waqaf dari M.Saleh dan Mas Haryadi BLC Kalbar. |
Suara
adzan berkumandang, menggema memenuhi rongga udara kawasan kampung muallaf,
pertanda bahwa waktu dhuhur telah tiba, karena
hanya satu tempat untuk berwudhu, maka antrian untuk berwudhu cukup Panjang.
Setelah pelaksanaan shalat dhuhur telah selesai, dilanjutkan dengan makan siang
bersama, yang diawali dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Muhsin. Setelah
kegiatan ISHOMA semua selesai, tiba saatnya para hadirin yang tergabung dalam
komunitas, untuk saling memperkenalkan diri dan nama komunitasnya.
 |
ISHOMA, menikmati jamuan Sahabat Ummat |
Setelah
perkenalan komunitas masing-masing telah selesai, tiba saatnya sambutan sohibul
bait yang disampaikan langsung oleh Ustadz Muhsin, beliau bercerita tentang
kondisi awal pertama kali berinteraksi dengan masyarakat yang berdomisili di
kawasan pesisir sungai Jelau, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Landak.
Enam tahun lalu, Ustadz Muhsin berkenalan dengan Bapak Ateng, tokoh masyarakat adat
yang juga sesepuh di kampung Jelau. Ustadz Muhsin bertekad
untuk menghidupkan suasana islam di kampung Jelau. Beliau membina ummat,
mengajarkan ajaran islam, mengumpulkan anak-anak untuk belajar Iqra, sampai menyampaikan
islam dari pintu ke pintu, karena tidak ada sarana atau tempat yang dapat
mengumpulkan mereka
 |
Sambutan Sohibul Bait Ustadz Muhsin |
Menurut
Ustadz Muhsin, pekerjaan rumah yang paling utama yang wajib dihadirkan di
kampung Muallaf ini adalah bagaimana menghidupkan dan menggairahkan Pendidikan baik
formal maupun non formal bagi anak-anak, termasuk bagaimana mempersiapkan sarana
dan guru/ustadz pembimbing. Pendidikan dibutuhkan oleh semua elemen masyarakat,
termasuk masyarakat yang berada perkampungan terpencil, dengan pendidikan, menghasilkan
kemampuan baca tulis, dengan berilmu masyarakat bisa berinteraksi dengan dunia
luar, bisa mengakses fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah, seperti bertransaski
di pasar tradisional, atau memanfaatkan keberadaan puskesmas jika mereka membutuhkan
pertolongan kesehatan atau jasa medis.
 |
KH.Muhdi H.Samali, Ketua Umum DPP GPAY Harapan Hati |
Di
akhir kegiatan, KH.Muhdi Bin H.Samali, selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan
Peduli Anak Yatim (GPAY) Harapan Hati, mengambil alih acara dengan mengajak
kepada para tamu bersama sama berdonasi,
untuk menanggulangi kekurangan fasilitas
yang ada di Kawasan Masjid, seperti Toilet dan Tempat Wudhu, di tambahkan pula
oleh beliau selaku Mudirul Ma’had Pondok Pesantren Fastabiqul Khairat, beliau
menawarkan mondok gratis bagi anak-anak yang ada di kawasan Kampung Muallaf
ini, Alhamdulillah, dengan donasi dadakan ini terkumpul dana senilai dua juta
rupiah, satu buah kloset dan genset.
 |
Ibu Rita M.Ali Pawedai, menghitung jumlah hasil donasi dadakan dan diserahkan oleh wakil Komunitas Perlengkapan Dhuafa |
Beberapa
rangkaian kegiatan telah terlaksana dengan sukses, selanjutnya dilakukan foto Bersama
para personil komunitas yang tergabung dalam Sedekah Lintas Komunitas dengan
Ustadz Muhsin dan warga Kampung Muallaf, dilanjutkan dengan penyerahan
bingkisan paket dari masing-masing komunitas. Ustadz Muhsin dan warga Kampung Muallaf,
sempat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sedekah Lintas Komunitas, yang
telah meluangkan waktu untuk berkunjung ke kampung Muallaf.
PENYERAHAN DONASI.
Diserahkan oleh wakil komunitas masing-masing sambil berfoto bersama.
Di
penghujung acara, sebelum berpisah, penyampaian dari seorang akhwat, bahwa akan
berbagi cerita ke WAG Sedekah Lintas Komunitas, tentang kondisi lingkungan
maupun keadaan kehidupan masyarakat kampung Muallaf, serta akan memposting penggalangan dana melalui
WAG untuk penambahan fasilitas di Kawasan Masjid Muallaf Al Hidayah. Penyampaian
dari komunitas Perlengkapan Dhuafa (PD),
mengundang para personil komunitas dan ustadz Muhsin serta warga setempat untuk
Bersama sama menanam bibit pohon yang terdiri dari beberapa jenis seperti pohon
buah durian. Penanaman bibit pohon ini dilakukan Bersama-sama di sekitar pintu masuk Kawasan
kampung Muallaf.
PENANAMAN BIBIT POHON.
Penanaman bibit pohon berbagai jenis dilakukan oleh Komunitas Perlengkapan Dhuafa, dibantu oleh komunitas lainnya, serta tuan rumah, di bagian selatan dari tanah wakaf.
Tepat
pukul 14.20, rombongan SLK, mohon izin pamit, yang diikuti dengan lambaian
tangan warga kampung Muallaf, bahkan ada warga pria yang sudah berumur, yang
memeluk personil LSU, sebagai tanda terima kasih dan rasa haru yang mendalam,
telah dikunjungi oleh SLK. Siapapun kita dari komunitas manapun kita, sekecil
apapun kontribusi kita, pada kunjungan silaturrahim pertama SLK ini, kita telah
membangun komunikasi, membina ukhuwah islamiah, dan bahkan mungkin nanti,
membina ukhuwah wathoniah dengan penduduk setempat yang tidak seakidah. Membangkitkan
semangat hidup mereka, bahwa walaupun mereka jauh di pelosok, tapi mereka punya
sahabat yang punya kepedulian terhadap kondisi kehidupan mereka.
Komunitas yang ikut serta dalam kunjungan silaturrahhim Pertama dari Sedekah Lintas Komunitas ini adalah :
1. Seribu Laskar Langit
2. Gerakan Infaq Burger
3. Perlengkapan Dhuafa
4. Gesit (gerakan sedekah air Jumát)
5. Rumah Makan Gratis (RMG) Khatulistiwa
6. Lembaga Sahabat Ummat
7. BLC Kalimantan Barat
8. Gerakan Peduli Anak Yatim (GPAY) Harapan Hati
SEBAIK-BAIK MANUSIA, ADALAH YANG BERMANFAAT BAGI MANUSIA
Terima kasih.
Pontianak 12 Juni 2022.
Dewan Dakwah Sahabat Ummat
A. Gassing H.Djumain
0 Komentar